Friday 21 November 2008

Jawaban

“Hidup buat diri sendiri aja susah”, atau “aduhh pak, nanti saja kalau saya sudah berlebih baru saya mikirin orang lain”. Sementara ditempat lain, ada yang mati kelaparan, ada yang busung lapar dan juga orang-orang yang meng-ekspose kemiskinan jadi komoditi export juga.. semua terjadi dan semuanya kenyataan. Apa artinya garam kalau ditengah laut, atau menyalakan lilin ditempat terang. Apa sih korelasinya? Mudahnya dalam menjadi terang atau garam, dapat dimengerti dengan kata yang mudah yaitu berdampak atau jawaban. Menjadi jawaban atau berdampak adalah hal yang penting dan dibutuhkan saat ini ampe akhir jaman deh.. kayaknya, tetapi apa sih yang diperlukan untuk menjadi jawaban.. tidak lain adalah keputusan kita sendiri menjadi jawaban atau berdampak.

Menjadi dampak atau jawaban itu berarti, kita mesti berbagi dan menerima. Berbagi resource (bisa materi, waktu atau lainnya) yang ada pada kita dan tentu saja menerima kekurangan orang lain. Selain itu, menjadi jawaban bagi orang lain sudah pasti mengusik kenyamanan kita dan juga belum tentu berdampak baik buat kita, maksud saya jangan berharap mendulang kebaikan. Tapi itu semua bukan halangan yang tidak bisa diterabas untuk menjadi jawaban bagi sekitar kita, betul kan?

Waktu seseorang tidak memutuskan untuk menjadi jawaban, they become ‘greedy’… ibarat kata all for me.. all for me.. walau tidak sadar. Karena menjadi jawaban, adalah habit dan habit itu perlu dilatih, jika tidak pernah memulainya, maka kita tidak akan pernah memulainya. Memang ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan kemiskinan jadi komoditi baik untuk dirinya sendiri, atau ada yang membuat yayasan dan meng-export kemiskinan untuk mengisi dompet mereka (tidak semua yayasan seperti ini kok..), tapi terlepas dari semua isu dan kenyataan yang ada disekitar kita, menjadi jawaban.. itu bukan masalah diluar kita, namun masalah keputusan kita apakah mau menjadi jawaban atau dampak bagi sekitar kita.

Tentu saja menjadi dampak dan jawaban yang baik. Setiap kita butuh jawaban dan setiap kita juga tidak terlepas dari dampak orang lain juga lingkungan, yang membentuk kita. Membuat kita menjadi tahan terhadap masalah, atau menjadi rentan. Membuat seseorang jadi bercerai dengan suaminya, atau bertahan dengan kesetiaan. Membuat seseorang tertolong dari ketidakpastian hidup dan memiliki harapan positif, atau malah putus asa. Dan banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk menjadi dampak atau jawaban bagi orang lain, menjadi agent perubahan, bagi anak kita, keluarga, keluarga, sahabat, tetangga… start from little things…

No comments: