Showing posts with label Tulisan. Show all posts
Showing posts with label Tulisan. Show all posts

Tuesday, 4 November 2008

I Support Barack Obama



Jam menunjukan pukul 03.44pm di komputer saya (+7 GMT) 04 November 2008 dimana hari ini adalah hari selasa yang sama bagi sebagian besar kita, namun tidak bagi teman-teman kita yang waga Amerika (Obama 51% dan McCain 44,5%).

Hari ini merupakan hari pemilihan presiden baru di Amerika, yang juga ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia, karena itu akan menentukan kebijakan-kebijakan politik yang baru nanti. Saya melihat ada kepercayaan dunia yang lebih ketika perubahan terjadi untuk saat ini, tentu saja sejak krisis global yang dimulai oleh subprime mortgage crisis dimana kebijakan ekonomi liberal yang dibanggakan oleh Bush dinilai sebagai salah satu biang yang mencelakakan perekonomianAmerika, selain dari 'perang-perangan' melawan Osama Bin Laden. Yang mengajak dunia untuk membenci orang yang bersalah memang..

Dampak dari krisis yang baru terasa hangat, karena masih diawal stage dari dampak sesungguhnya yang diperkirakan akan menimpa global dan khususnya Amerika. Sehingga, sebagian besar masyarakat Amerika melupakan masalah ras, umur dan idelisme... mereka memalingkan pilihan hati mereka kepada Obama. Apakah Obama bisa menjamin perubahan yang positif?? who know... gak ada yang tau.. tapi saya mendukung Obama, walau tidak memilih, karena alasan sederhana, saya melihat ini sebagai momentum positif bagi perubahan bangsa kita Indonesia.... lebih membuka diri terhadap perbedaan etnis/suku, budaya, dan sebagainya.. yang membuat bangsa ini jalan ditempat sekian tahun dalam masalah yang sama (selain korupsi tentunya).

Saran saya seperti yang dibicarakan oleh para petinggi negeri, dalam menghadapi krisis ini adalah:


  1. Gunakan barang lokal/buatan Indonesia; India pernah menjadi negara miskin, lebih miskin dari Indonesia, dan pemerintah India 'meminta' rakyatnya untuk membeli kain buatan India, sekalipun mereka tahu bahwa kualitasnya jauh dari buatan luar.

  2. Tidak membeli USD; tentu saja kalau tidak ada perlunya atau cuma untuk meraup keuntungan semata.

  3. Perbanyak menabung; deposito lebih OK.

  4. Ada yang tambahin...?

Karena dengan tidak membeli barang buatan Indonesia, kita sedang memberikan devisa kepada negara lain (peng-export), dampak mudahnya adalah dolar menjadi naik, demikian juga inflasi. Juga dengan membeli dolar hanya untuk mencari keuntungan semata, sama seperti halnya barang...permintaan naik, harga pun ikut naik. Semua kembali kepada kita semua, apakah kita mau menggunakan barang dalam negeri, juga tidak membeli dolar kalau tidak ada perlunya.. yang tentu saja mempengaruhi ketahanan bangsa ini untuk menghadapi krisis.. bersama kita bisa... (slogan siapa tuh?)


-by demulyono

Thursday, 30 October 2008

Sepeda

Untuk sebagian pria, saat tidak bekerja atau libur banyak hal yang menjadi pekerjaannya tapi tidak dirumah. Itu bisa hobi mereka. Untuk sebagian orang, itu adalah waktunya untuk ke gym atau sebagian kita lebih mengenalnya dengan fitness. Untuk yang lainnya lagi, mereka pergi untuk main golf. Dan untuk seorang Mike, itu adalah sepedanya.

Pada saat awal umur dua puluhan, Mike adalah harapan bagi Tim Olimpic. Dia sudah hamper menjadi tim Olimpic 1988. Mike sudah berumur 37 tahun namun tetap berkompetisi dan memenangkan pertandingan. Bersepeda melewati gunung North Georgia adalah lebih dari sekedar aktifitas sore bagi Mike. Bagi mike, itu adalah kesukaannya. Bukanlah sesuatu yang luar biasa bagi Mike bersepeda 100 mille di akhir pekan.

Tetapi bersepeda bukanlah acara keluarga. Itu adalah waktu yang Mike sediakan untuk dirinya dan temannya. Dan ada waktu yang terbuang untuk itu, dan selain untuk itu, seharusnya Mike juga punya waktu untuk diberikan kepada istrinya, Angela, anaknya yang masih berumur delapan tahun.

Angela percaya Mike mencintai dia lebih dari pada sepedanya, tetapi seiring waktu ia merasa Mike menjadi senang sendiri. Mike berusaha untuk memenuhi kedua sisi tersebut. Dia menawarka kepada Angela ikut serta dengan kegiatan bersepedanya di akhir pekan. Dia melakukan beberapa perjanan. Tetapi sekalipun Mike sering berada dirumah setiap sabtu, selama sepedanya menggantung di garasi, istrinya tahu bahwa Mike pasti tidak akan bertahan lama, Mike akan keluar untuk bersepeda. [bersambung]

Monday, 27 October 2008

World is Flat

Dunia itu bulat setidaknya itu kata Christoper Columbus yang lahir pada bulan Agustus sampai Oktober 1451 (tidak ada data pasti kapan), beliau dikenal sebagai pelaut besar dari Italia, seorang penjelajah yang berkebangsaan Genovese. Dan kita mengenalnya sebagai orang yang meng-eksplorasi dunia dengan kapalnya yang diberi nama Santa Maria. Columbus membuat statement baru yang mematahkan teori sebelumnya, yaitu bahwa "bumi itu bulat" dan tidak berujung.

Namun statement Columbus tersebut kembali "dipatahkan" oleh seorang yang bernama Tom Friedman yang baru-baru ini menulis sebuah buku yang diberi judul "The World is Flat". Beliau adalah seorang
kolumnis yang memenangkan Pulitzer Prize untuk kategori comentary, pada tahun 2002 dan itu adalah yang ketiganya pada New York Times. Setelah sebelumnya pada tahun 1983 Fiedman mendapatkan penghargaan yang sama untuk kategori International Reporting dari Libanon, juga penghargaan atas kategori yang sama pada tahun 1988 atas reportasenya dari Israel.

Friedman memberi judul pada bukunya yang baru-baru ini diterbitkan "The World is Flat", seberapa flat kah dunia menurut Friedman??

Buku ini menjelaskan mengenai efek dari globalisasi pada dunia saat ini, dan kapan hal tersebut dimulai. Dasarnya adalah bicara mengenai gabungan tiga perubahan teknologi yang menciptakan platform global baru dimana setiap orang dimana pun dapat berhubungan dengan mudah lebih dari pada masa sebelumnya. Dan teknologi yang paling merubah dan yang pertama itu adalah PC atau Personal Computer, dimana saat seseorang memiliki PC mereka memiliki diri mereka dalam dunia digital dan itu merubah sejarah dunia. Kita semua bisa share data, cerita, grafik, video, photo-photo dan banyak hal lainnya kepada teman-teman diseluruh dunia, tanpa ada batasan waktu dan tempat. Juga perubahan komunikasi karena adanya PC, kita semua bisa ngobrol setiap waktu dengan teman-teman dalam real-time.

Begitu juga perubahan-perubahan dalam teknologi informasi itu sendiri, baik dalam pembuatan software bisnis atau pun komunikasi dan sosial. Banyak pembuatan platform baru dan kreatif dalam teknologi. Dimana setiap orang saat ini memiliki akses masuk pada platform teknologi untuk melakukan inovasi-inovasi.



Banyak hal yang dijelaskan oleh Friedman dalam bukunya mengenai efek globalisasi, perubahan-perubahan apa saja dan dampaknya, kalau mau tau lengkap.... ya baca aja kali ya bukunya, kamu bisa melihat gambar diatas (mind map) ringkasan dari apa yang dibagikannya pada buku tersebut (recomended to read, red).

click here! related article to this topic
-by demulyono

Saturday, 11 October 2008

Apa hartamu?

“Apa yang mengontrol hatimu itu mengontrol kebiasaanmu”

Tuhan Yesus dalam Matius 6 menjelaskan, apa yang kita sembah, akan menjadi sesuatu yang mengontrol kita. Yesus menggunakan kata yang bagus sekali untuk menghubukannya: “harta.” Harta adalah sesuatu yang berharga, yang memiliki nilai. Karena itu ada pepatah yang mengatakan, “Sampah seseorang adalah harta bagi orang lain.”

Dalam Matius 6:19-24, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa kita semua hidup untuk mendapatkan harta. Apa yang kita putuskan sebagai sesuatu yang berharga, itu adalah apa yang akan mengontrol hati kita (ay. 21). Waktu kita perhatikan diri kita, maka akan lebih muda melihat maksud dari ayat tersebut. Waktu kita mendapatkan sesuatu yang kita anggap berharga, kita akan menjadi senang dan rasanya semua sesuai rencana serta menjadi lebih percaya diri; tapi waktu tidak mendapatkannya, kita langsung merasa sedih dan frustasi. Apakah itu harta, pasangan, game, dan lainnya, kita bias melihat itu dari diri kita sendiri. Sebagai contoh lain adalah pekerjaan atau karir, bukan tidak baik kita bekerja atau berkarir, namun maksud Yesus disini adalah siapa yang menjadi tuan dalam hati kita, dalam keseharian yang kita jalani.

Akhirnya, Yesus berkata demikian (ay. 24), bahwa hati kita selalu dibawah control oleh sesuatu. Jika sesuatu itu berharga untuk kita, kita akan mencarinya dalam segala situasi dan setiap hubungan yang kita jalani dalam keseharian kita.

Jadi, apa yang mengontrol hati kamu akan mengontrol kebiasaanmu.

Saturday, 27 September 2008

828 Processes

“Saya sudah melakukan banyak hal yang baik, tetapi kenapa kok saya mengalami hal seperti ini?” keluh seorang bapak, yang baru saja terkena masalah dengan bisnisnya dan membuat perusahaannya harus merugi sangat paraahhh..

Lalu ada seorang anak muda yang sedang emosi tinggi, dia sangat maraha dihatinya karena tidak tahan melihat mamanya terkena carcinoma alias cancer pada cervix-nya, dimana sang ibu harus menjalani proses chemotherapy fluid dan penyinaran radiasi yang menyebabkan perut mama terlihat gosong, “Tuhan gak adil, memangnya mamah saya salah apa? Tuhan memang tidak bisa lakuin sesuatu apa??” dengan emosi mendalam anak muda tersebut mengeluhkan keberadaan Tuhan dalam hidupnya, dan seperti 96% pasien cancer lainnya, mamanya meninggal. Itu membuat anak muda ini terpukul, sehingga ia menyisihkan waktu untuk berpikir, masih adakah Tuhan atau itu cuma khayalan, imajinasi saja…

Dari semuanya, mungkin ini lah cerita yang paling bodoh yang pernah saya dengar.. “kamu bisa berfikir, berarti kamu adalah manusia level-2.. kalau kamu bisa menciptakan sesuatu atau manusia bisa menciptakan sesuatu, manusia itu masuk dalam manusia level-3. Dan manusia yang bisa melintasi ruang angkasa itu adalah manusia tertinggi level-4…” Kenapa saya bilang terbodoh, karena ini adalah penyataan dari orang yang percaya bahwa UFO adalah ‘tuhan’ bagi mereka. Jadi UFO digambarkan sebagai manusia paling perfect, dia bisa menclak-menclok dengan pesawat super canggih, across the universe.. (ini bukan cerita diluar negeri, tapi di Indonesia loh… saya pernah ketemu dengan salah satunya…), pattern-nya sama.. mereka dari kalangan theologi new age yang beranggapan bahwa tidak ada Tuhan, manusia menuju kesempurnaannya, dan yang menciptakan langit serta bumi adalah manusia-manusia sempurna sebelum kita ada.. (padahal kenyataannya, sampai sekarang manusia gak bisa menciptakan walau selembar daun… dari nothing ya.. jangan cloning…)

What the heck with the UFO things… karena itu adalah refleksi dari ketidak kenalan mereka akan pribadi Tuhan, bukan cuma UFO, masih banyak hal lainnya.. kepercayaan plus-plus, yang men-doktrin prinsip-prinsip secara tidak sadar dalam hidup ini, yang menjadikan kita terpusat kedalam diri sendiri… menyingkirkan keberadaan Tuhan atau ketergantungan dengan Tuhan, tanpa kita sadari.

Bukan cuma bisinis yang merugi, bahkan bangkrut… bukan juga hanya cancer, akan tetapi banyak penyakit lain yang menyerang manusia, tentu saja disaat dia tidak mengingininya (siapa yang mau sakit kan..), mungkin hal-hal tersebut terlalu berat kedengarannya… bagaimana dengan kehilangan orang-orang yang kita cintai, papa atau mama, pasangan kita, atau sahabat-sahabat terbaik kita… hmmm.. atau sedari lahir, ada sesuatu yang ‘kurang’ kita miliki, entah itu cacat tubuh, warna kulit, tinggi badan, dan masih banyak lagi yang bisa kalian tambahkan disini…

“Segala yang ada di bumi, baik atau buruk, itu tergantung dari cara pandang kita terhadapnya..”

Saya berikan contohnya, bagi orang-orang bule kulit orang asia itu (sawo matang atau kuning langsat) bagus dan mereka mengingininya, makanya mereka sering berjemur dipantai, mereka ingin agak gelap kulitnya. Sedangkan di asia, khususnya di Indonesia.. banyak orang yang ingin punya kulit putih seperti orang bule atau chinese.. pengen bener-bener putih (rendeman aja di pemutih mas..hehe…), see… what’s going on here.. Siapa sih yang bikin standard kecantikan?? Manusia sendiri.. betul kan?? atau.. Siapa sih yang bikin standard keberhasilan?? Manusia juga… pastinya…

Bukan cuma masalah keberhasilan, warna kulit… tapi juga sampai kepada pengkerdilan ras, bahwa kita orang asia tidak bisa berbuat lebih baik ketimbang orang kulit putih, sehingga dibayar lebih murah dari pada mereka.. dan banyak lainnya… yang saya simpulkan, itu sebagai system dunia yang dibuat untuk kepentingan bisnis semata dan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.

Sakit penyakit, itu masalah… bisinis goyang atau hancur, itu masalah juga… cemoohan atas warna kulit, tinggi badan, bentuk tubuh, kemulusan kulit, atau bentuk wajah mungkin, dan lainnya… itu masalah juga… pada saat orang menyatakan ketidaksukaannya, lebih sering cemooh..

Masalah-masalah yang kita hadapi itu, baik atau buruknya… itu tergantung juga kepada cara kita menilai masalah tersebut, dan itu juga menentukan keberhasilan kita menghadapi masalah tersebut dengan smooth atau tidak…

Banyak orang yang cantik menurut ukuran standard dunia ini, tapi mereka punya pernikahan yang ancur-ancuran… banyak billionaires atau millionaires yang anak-anaknya berantakan, masuk pejara atau nembakin orang gak karuan… ada juga orang yang tidak tahan dicemooh lalu bunuh diri, atau tidak tahu bagaimana mengatasi masalah atau konflik… akhirnya pukul-pukulan atau bunuh-bunuhan… ada lagi yang ingin memiliki sesuatu, tapi gak tau caranya… akhirnya jadi penjagal, salah satunya dari Jombang, yang belakangan ramai dibicarakan di media…

Well gals and boys… orang yang berhasil dan cantik (atau ganteng) adalah orang yang memandang konflik atau masalah sebagai sebuah proses untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi lebih baik, ke arah yang Tuhan mau, dan berhasil mengatasi konflik atau masalah tersebut dengan smooth.. dan bagaimana jika dia gagal?? Maka dia akan bangkit lagi, untuk mencoba lagi… karena dia tahu.. kegagalan bukan tempat seharusnya dia berada… yang bagaimana pun keadaannya sekarang, dia mengenali bahwa dia adalah mahluk Tuhan yang paling dicintaiNya…

Jadi, milikilah pandangan yang benar terhadap masalah atau konflik… itu adalah sebuah proses untuk mendatangkan kebaikan kepada kita… juga pandanglah dunia ini dengan cara yang benar juga, dengan caraNya… dengan kasihNya… hingga kita meminimalisir terjadinya konflik antara sesama..

Yang kedua, bantulah orang lain untuk memiliki pandangan yang benar tentang dirinya dan masalah-masalahnya.

Ketiga, selalu ingat… diatas semuanya... kita memiliki Tuhan yang maha besar… karena itu jangan berharap pada diri sendiri atau orang lain, berharaplah kepada Tuhan.

“That's why we can be so sure that every detail in our lives of love for God is worked into something good.” (Rom 8:28 MSG)


-by demulyono

Friday, 26 September 2008

Pemenang vs. Menang Sendiri

Menariknya ada dua kata dalam bahasa Inggris, yang diartikan sebagai pemenang dalam bahasa Indonesia. Yang satu adalah winner1 dan yang satu lagi adalah victory2. Memang mirip sekali dan beda tipis penggunannya, kata winner1 lebih sering digunakan sebagai penyataan bahwa seseorang telah berhasil dengan daya upaya yang dia kerahkan atas sebuah pekerjaan, pertandingan atau juga untuk mengharapkan sesuatu. Contoh: Can I win her heart?

Sedangkan kata victory2, lebih sering digunakan untuk kemenangan yang diraih dengan penyerangan (force), atau dengan kata lainnya peperangan. Dalam bahasa Indonesia keduanya memiliki arti yang sama yaitu kemenangan.

Setiap kita, sadar atau pun tidak, sedari masih kecil sudah terjerumus kedalam peperangan, persaingan atau kompetisi. Bukan kita yang menginginkannya, namun system dalam dunia ini, membuat kita otomatis masuk kedalamnya (orang tua yang berperan dalam hal ini). Contoh, pada umumnya bayi berumur 7 bulan sudah belajar merangkak, lalu ada seorang bayi A yang belum bisa merangkak, padahal sudah lebih dari 7 bulan, satu lagi adalah bayi B yang dari 6 bulan sudah bisa merangkak. Lalu karena itu adalah perkumpulan ibu-ibu, apa yang dibincangkan atau komentar yang dilontarkan ibu-ibu biasanya, pada bayi A dan bayi B. “Oo.. kok lambat ya? Mungkin kurang… atau…” lainnya, “waahh, hebat sekali… aku mau punya anak kaya dia… bla..bla..bla..”

Tanpa disadari, berawal dari penolakan-penolakan ringan, kompetisi ringan, yang terus dipupuk hingga bayi tersebut menjadi besar (ga cuma itu, motivasi dari Ibu dan cinta dari keluarga juga berpengaruh loh…), itulah yang akan membentuk karakter atau sikap dari si anak (termasuk kita juga, hehe…)

Contoh lain lagi adalah, suatu kali Michael (3th) sedang bermain dengan sepupunya, John (2th). Mereka menginginkan mainan mobil yang sama, padahal hanya ada satu mobil mainan yang ada disitu, Michael menginginkannya, begitu juga John. John menariknya dari tangan Michael, dan Michael mencoba mempertahankannya (a little War here…), kita tahu kan seperti apa akhirnya… Lalu datanglah ibu dari Michael, menasehati anaknya, “Mike (nickname dari Michael).. kamu mau kan belajar berbagi, biar John main mobil-mobilan tersebut dan kamu main yang lain… Ok Mike? Atau kamu mau ikut mama ke kebun?”

Ibunya Michael menawarkan opsi kepada Mike, apakah opsi tersebut sebuah kekalahan?

Saya pernah mendengar pada kasus yang sama, seorang ibu menarik anaknya dan berbisik (agak keras sih), “kamu bodoh, udah mama bilang jangan dibawa keluar mainannya, udah kamu ambil.. dan mainnya di kamar saja.. sana

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa hubungannya contoh-contoh ini dengan judul diatas “Menjadi Pemenang Vs. Menang Sendiri”. Hubungannya adalah, tanpa disadari sikap-sikap yang kita pelajari dan putuskan untuk kita ambil, dari hal-hal terkecil (skala masalahnya), dan sedari kita kecil (umur kita), itu mempengaruhi sikap kita dimasa sekarang.

Apakah kita seorang pemenang atau mau menang sendiri (kata lainnya, egois, selfish). Seorang pemenang, kadang harus undur disaat yang berbahaya, berani mengambil resiko, mengalah disaat harus mengalah, bekerja lebih keras atau bahkan harus terlihat ‘kalah’ (mengorbankan diri) untuk mendapatkan kemenangan yang sesungguhnya, karena seorang pemenang tidak pernah berjuang sendiri, juga tidak pernah mencari kemenangan untuk kepuasan diri sendiri atau kelompoknya. Karena itu, seorang pemenang berjuang mati-matian atau bahkan rela mati asalkan dia mendapatkan kemenangan bagi banyak orang.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita seorang pemenang, waktu kita di antrian (kita akan lebih senang dapat urutan pertama atau paling sedikit antriannya), waktu kita di tempat kerja (kita lebih senang, kalau kita yang dipromosikan dari pada teman kita atau bahkan sahabat kita), di sekolah, di dalam keluarga, dan banyak lagi kondisi lainnya, yang membuat kita harus memilih untuk jadi Pemenang atau Menang Sendiri??

-by demulyono

Saturday, 20 September 2008

RFID (Radio-frequency indetification)

Mungkin kalian bingung, ini radio apa lagi.... atau gadget apaan nih?? Saya akan coba menjelaskan apa yang 'akhirnya saya ketahui' tentang teknologi ini, yang sekitar beberapa tahun lalu masih angan-angan atau celotehan para ilmuwan, juga masih belum jelas bentuknya... saya masih ingat dulu orang ada yang bilang sebesar koin, dan kenyataannya sekarang dibuat sebesar padi saja.. dengan ukuran sekitar 2mm x 11mm (sebesar bulir padi), dengan ukuran seperti ini bisa ditaruh under-skin...

Ide dasarnya adalah, bagaimana caranya untuk mengamankan barang-barang yang dikirim.. karena barcodes sudah dianggap kurang aman dan mudah ditiru, lalu dibuatlah dalam bentuk tag. Setelah itu, muncul ide kembali.. manusia jika belanja maka mereka memiliki beberapa credit card or also debit card, juga ID card lainnya, seperti KTP, social ID, kartu diskon atau lainnya.. segala sesuatu yang berhubungan dengan orang tersebut.. nahh... biar gak pusing, dibuatlah sebuah alat identifikasi (super micro computer) yang bisa menyimpan data dan mengirimkannya ke pesawat reciever, data dari si pengguna...

Namanya adalah RFID...

Radio-frequency indentification (RFID) adalah sebuah metode indentifikasi otomatis, yang mampu mengirimkan dan menerima data dengan menggunakan alat yang bernama RFID tags (berupa label, yang mengirimkan signal) atau dengan menggunakan transponders.

Tag RFID dapat digunakan untuk produk-produk pada perusahaan, hewan atau manusia untuk tujuan indentifikasi dan pencarian/tracking dengan mengandalkan frekwensi radio yang dikirimkan dari tag atau transponders dan diterima oleh alat penerima gelombangnya.

RFID setidaknya memiliki dua bagian. Satu integrated circuit untuk menyimpan dan memproses informasi, mudulasi dan demodulasi sinyal RF (teknologi yang sudah lama ada idenya, sejak tahun 1946 - Leon Theremin, untuk Soviet), dan fungsi spesial lainnya. Dan yang kedua adalah antena untuk menerima dan mengirim signal. RFID yang tanpa menggunakan chip atau chipless RFID bisa menyimpan informasi tanpa integrated circuit, sehingga tag bisa diproduksi, ditempelkan kepada barang-barang dengan biaya yang lebih murah. Saat ini RFID dsudah dipakai dalam supply chain management untuk memperbaiki efisiensi dari pengontrolan inventory dan managementnya.

RFID ada dua jenis, yaitu aktif dan pasif. Yang membuat beda keduanya adalah, yang pasif tidak memiliki power supply.. hanya mengandalkan energy dari CMOS untuk memperkuat signal, jika ada request dan mengirimkan data (sekitar 10meter jaraknya). Sedangkan untuk RFID aktif.. memiliki internal power source, yang digunakan untuk memberikan tenaga bag
i integrated circuit nya dan mengirimkan response signal kepada 'pembacanya'. Dengan memiliki battre sendiri, yang diperkirakan bisa tahan sampai 10 tahun. jika ingin tahu selengkapnya mengenai RFID, silahkan baca di wikipedia dengan tag RFID sebagai kata pencarinya.

Gampangnya, dibeberapa negara sekarang sudah banyak yang mulai mengguna
kan... contohnya, di singapore ada pintu tol yang auto-pricing dengan melewatinya saja, jadi ada tiang dengan alat pembacanya yang akan langsung auto-debet ke rekening kita untuk bayar uang tol (daerah-daerah macet). Lalu terakhir telkomsel pun sedang membuat program T-Cash dengan menggunakan RFID, juga ada berita dari detik.com saya lupa persisnya, dimana disebuah negara amerika latin, orang tua tertarik untuk menanam RFID active di anak-anak mereka, karena maraknya kasus penculikan anak disana.

Banyak contoh lain, penggunaan dan 'kebaikan-kebaikan' dari RFID yang dipublikasikan di media, hanya.. memang tidak familiar di Indonesia. Namun selain banyak yang mendukung, banyak juga yang menentang RFID, dengan berbagai alasan.. karena kesehatan dan juga bertentangan dengan salah satu kepercayaan, yaitu Kristiani.

Menurut penelitian, bagian tubuh yang paling cocok untuk menanam RFID ini adalah pada tangan (lihat gambar) dimana, pada bagian ini suhu dan kondisi tubuh terbaik untuk menjaga RFID tetap aman dan bekerja sebagaimana mestinya; dan di kitab Wahyu (Rev 13:17-18) dalam Alkitab Nasrani, dimana disebutkan sebagai mark of the beast 666, χξϛʹ , atau hexakosioihexekontahexaphobia dimana bagi siapa yang menggunakan tanda tersebut merupakan hal yang dilarang, karena bertentangan dengan iman mereka, sekaligus sebagai tanda dari anti-christ.

Pada akhirnya, semua manusia 'mau tidak mau' akan menggunakan alat ini, kalau tidak.. mereka tidak bisa bertransaksi. Karena sudah jarang sekali menggunakan cash dalam pembayaran, kecuali kalau kalian tinggal di gunung kali ya... dimana pun kalian berada, kemanapun kalian pergi, dimana kalian bertransaksi, apa yang kalian beli, apa yang kalian lakukan.... akan sangat mudah dideteksi dari mana pun bagi orang-orang yang berkepentingan akan hal tersebut.. no privacy anymore... (huhh... I can't imagine that....)

Saya harap ini bisa memberikan sedikit pengetahuan bagi kita semua, yang bisa berguna sekali bagi yang mengerti, kemana semua ini akan berlanjut. ---to be concluded

-prepared by demul

Thursday, 18 September 2008

Wave or Wheel

“Hidup itu seperti roda, kadang di atas dan kadang dibawah” begitulah saying yang saya sering dengar dari mulut orang tua kita di jaman dulu, bahkan masih sering kita dengar

sampai sekarang, walau tidak popular dikalangan anak muda saat ini. Namun begitu meyakinkannya, sehingga kata-kata ini menempel didalam pemikiran beberapa orang teman saya juga.. jadi menurut filosophi ini, hidup manusia itu berputar-putar saja, sebentar susah, sebentar lagi juga sudah tidak lagi… sebentar beruntung, sebentar

kemudian ada aja apesnya..

Sampai kapan hidup ini akan berputar seperti roda?? Menektehe…. alias mana saya tahu, setidaknya saya bukan orang yang percaya kalau hidup ini seperti roda…. yang berputar-putar terus..

Disatu pihak orang berpendapat hidup itu seperti roda, ada orang-orang tertentu berpendapat bahwa hidup itu seperti ombak atau

wave, kadang di atas dan dibawah…. namun bisa tinggi sekali diatasnya dan jatuh kebawah sangat rendah sekali, semakin tinggi kurva atasnya, maka semakin dalam juga potensi untuk kurva bawahnya… jadi bisa bergantian seiring dengan waktu dan diukur berdasarkan derajat pengaruhnya dalam hidup kita. Hmm… saya cukup setuju dengan philosophy yang satu ini, mungkin kamu juga setuju dengan yang satu ini.. karena memang kenyataannya, dalam hidup kita ini kejadian dan tantanga-tantangan hidupnya selalu berubah-ubah, tidak sama… memang ada yang mirip-mirip, namun tidak sama…

Tetapi, saya lebih suka lagi… jika kita memandang bahwa hidup ini seperti grafik pertumbuhan. Tidak flat atau lurus-lurus saja, ada gelombang atau wave dari segi tantangan dan masalah yang dihadapi, namun secara garis besar trend dari hidup saya, jika dilihat adalah menaik… tiap-tiap manusia berbeda-beda trendnya, mungkin ada yang datar sedikit menaik, namun tidak significant pertumbuhannya, tetapi dibarengi dengan wave yang extreme. Ada juga yang wavenya tidak extreme, namun pertumbuhannya pun flat. Ada lagi yang pertumbuhannya melandai naik, disertai wave yang extreme, atau wave yang tidak begitu extreme namun dengan pertumbuhan yang melandai. Namun ada juga orang-orang tertentu, memiliki wave yang cukup extreme disertai dengan trend pertumbuhan yang extreme pula.. sehingga membentuk huruf ‘J’, dan disamping itu ada juga yang memang hidupnya memiliki wave cukup tenang dan trend yang extreme.

Entah yang mana trend dalam hidup kita, namun mensyukuri apa yang kita miliki sekarang dan berserah kepada Sang Khalik atau seluruh hidup kita.. itu yang memampukan seseorang melewati trend dan atau wave yang extreme dengan sedikit sekali kegagalan yang berarti. Sehingga wave yang extreme tidak begitu mengganggu perjalan hidupnya, juga trend yang extreme dia anggap sebagai anugrah dari Sang Khalik, membuat dirinya semakin mensyukuri dan tidak sombong, serta berdampak bagi banyak orang disekitarnya…

-by demulyono